Thursday, May 23, 2013
IPS TERPADU
![]() |
Gambar 1. Gambar IPS |
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006,
tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang memuat
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP), mencakup materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Mata pelajaran IPS
disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajarannya. Dengan pembelajaran secara terpadu, diharapkan
pembelajaran IPS menjadi lebih bermakna bagi peserta didik dalam konteks
kehidupan sehari-hari. Peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas
dan utuh.
Mata
pelajaran IPS mengkaji berbagai aspek kehidupan masyarakat secara terpadu,
karena kehidupan masyarakat sebenanya merupakan sebuah sistem dan totalitas
dari berbagai aspek. Kehidupan bermasyarakat bersifat multidimensional,
sehingga pembelajaran IPS yang
dilaksanakan secara terpadu diharapkan mampu mengantarkan dan mengembangkan
kompetensi peserta didik ke arah kehidupan bermasyarakat dengan baik dan
fungsional, memiliki kepekaan sosial dan
mampu berpartisipasi dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi.
Namun
dalam Standar Isi mata pelajaran IPS SMP, belum sepenuhnya terpadu, sehingga
menjadi beban dan tidak jarang menimbulkan
kebingungan bagi para guru, mengingat terjadi gap antara maksud dan
tujuan IPS dengan pelaksanaan di lapangan. Oleh karena itu perlu upaya-upaya
dengan mengembangkan bahan kajian yang
ada dalam standar isi menjadi tema-tema yang dibelajarkan secara terpadu.
Model
pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang
dianjurkan untuk diaplikasikan di jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP). Dalam
kenyataannya, guru masih mengalami kesulitan untuk melaksanakan pembelajaran
IPS secara terpadu. Masih banyak guru yang memahami IPS sebagai mata pelajaran
yang terpisah-pisah, yaitu Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Sejarah, yang
pembelajarannyapun dilaksanakan secara terpisah. Hal ini jelas tidak sesuai
dengan maksud dan tujuan pembelajaran IPS. Dalam konteks ini sangat mungkin di
antara guru IPS yang ada, juga kurang memahami tujuan pembelajaran IPS. Untuk
itu, perlu disusun Makalah mengenai
Strategi Pembelajaran
IPS Terpadu.
Friday, May 3, 2013
CERPEN - Filosofi Kentut
Udara
yang dingin membuat kami semua tertidur
pulas di rumah nenekku sebelum suara tokek membangunkanku. “Waduh jam berapa
ini? Aku belum sholat isya” aku kaget dan beranjak dari tikar pandan tempat
kami tidur. Jan, bangun-bangun! Belum isya to? Kataku sambil
mengoyang-goyangkan tubuh kedua temanku yang masih tidur. “ngganggu orang tidur
saja, “ bentak Sarijan.
“Ngganggu
gimana to! Aku ini menolong kalian agar tidak ketemu malaikat Malik di neraka.
Ayo bangun!” aku tak putus asa, apalagi rasanya senang kalu melihat mereka uring-uringan menahan kantuk. Entah
kenapa ada rasa bangga kalau berhasil membuat kedua sahabatku itu emosi.
Mereka
ahirnya menyerah juga. Sambil berjalan layaknya orang mabuk, karena menahan
kantuk yang masih mereka rasakan, mereka mengikutiku untuk berwudhu. “Lha
begitu kan kelihatan nggantheng nggak
seperti tadi yang persis genderuwo”
kataku menggoda mereka. Kalu aku dari dulu sudah nggantheng, lha kamu itu yang persis
mbahe genderuwo” kata parjo membalas ejekanku. “Sudah-sudah sesama genderuwo jangan saling mendahului. Ayo
sholat aku selak mau tidur lagi” kata
sarijan tidak sabar.
Aku
segra mengambil posisi imam dan dengan kekhusyu’an yang ala kadarnya kupimpin
sholat berjamaah. Pas dirokaat kedua ketika kubaca surat Alkautsar, surat
terpendek yang jadi faforitku, hidungku mengangkap bau yang, masya Allah, minta
ampun busuknya. Bangkai tikus yang sudah seminggu saja kalah busuknya. “ Sialan
ada yang kentut” batinku ndongkol. Kuteruskan saja sholatku walaupun kali ini
tidak lagi dengan kekhusu’an yang ala kadarnay tetapi kekhusu’an yang hilang
kadarnya. Sampai salam, bau kentut itu tidak juga hilang.
Selesai
sholat tidak ada zikir, tidak ada doa. Langsung ku tunjuk hidung Parjo,”kamu
kentut kan Jo. Makanya sudah dibilang jangan makan ketela terlalu banyak. Wudhu
lagi sana! Sholatmu batal”. Wah ini fitnah. Lha wong aku nggak kentut kok. Sarijan itu yang kentut,” kata Parjo membela
diri. Enak saja, ya pasti kamu itu yang kentut. Yang makan ketela paling banyak
kan kamu Jo” kata sarijan menuduh balik. “waduh aku dikeroyok. Kalian kan juga makan ketela. Lagian yang jadi kentut
kan nggak hanya ketela. Gemblong bisa jadi kentut, pisang juga bisa jadi
kentut.” Kata Parjo menangkis
seranggan kami dengan jawaban yang logis. Parjo memang benar bahwa yang jadi
kentut bukan hanya ketela. Gemblong, pisang bisa juga jadi kentut, bahkan
makanan orang-orang kaya seperti Hamburger, Pizza, fried chicken juga bisa jadi
kentut yang mungkin baunya lebih nggilani
lagi.
“Jadi
siapa dong yang kentut?”kucoba
menyelidiki dengan mantap mata kedua sahabatku barangkali ada yang gugup.”Kamu
to Jan. Mbok ngaku saja. Aku nggak marah kok asal kamu mau ngaku” Parjo
mengulang lagi tuduhannya. “kalu ngomong itu sing nggenah. Wong nggak kentut
kok disuruh ngaku” kata sarijan membela diri. “ Waktu duduk diantara dua sujud
tadi aku melihat kamu mengangakat pantat sedikit. Biar bisa kentut to?” Parjo
mencoba menunjukan bukti-bukti. “ngawur
kamu. Apa mengngkat pantat itu pasti kentut. Jempol kakiku sakit keseleo
gara-gara kamu injak saat main bola tadi sore itu. Ini lho masih bengkak! Jadi
kuangkat pantatku agar bisa menggeser kakiku. Lagian ngapain kamu sholat kok
pakai plirak-plirik” penjelasan
sarijan panjang lebar dan jitu. Sarijan berhasil membuat parjo menahan malu
karena ketahuan kalau sholatnya nggak bener.
Aku
kaget ketika tiba-tiba jari telunjuk Parjo mengarah kepadaku, “Berarti kamu Mir
yang kentut”. Lha ini lebih ngawur lagi, masak imam kentut. Kalau aku kentut
kan harus berhenti sholat lalu salah satu dari kalian menggantikanku jadi imam”
jawabku seenaknya karena tidak mengira akan datangnya serangan yang mendadak
itu. Jawabanku benar-benar tidak logis dan masih memungkinkan sahabatku
meneruskan serangannya. Benar saja, Parjo meneruskan serangannya, “ya mungkin
kamu malu ketahuan kalau kentut. Apalagi baunya yang nauzubillah itu”. Atau saking
khusuknya kamu nggak kerasa kalau kamu kentut” kata sarijan ikut-ikutan
menyerangku. Yang jelas bukan aku yang kentut” kata Sarijan. “Aku juga nggak
kentut” sahut Parjo.
“Kalau
tidak salah satu dari kita lalu siapa?” kataku penasaran. “Nenekmu mungkin”
kata parjo mencoba mencari tersangka lain. “Mustahil. Lah wong nenekku tidur
dirumah paman yang rumahnya sepuluh rumah dari sini kok. Tadi malam nenek
dijemput pamanku karena anaknya yang paling kecil menangis terus. Biasanya
nenek yang momong kalu anak paman itu
rewel. Masak sih kentut nenek bisa
menembus jarak sejauh itu. Lha kalu kentut Semar itu baru mungkin” kataku
membela nenek.
Suasana
jadi hening karena masing-masing dari kami terdiam penasaran. “jangan-jangan
yang kentut genderuwo yang mbaureksa tempat ini. Amir sih tadi
mengataiku seperti genderuwo. Dia
jadi marah karena mendapat saingan yang ngganteng
kayak aku” kata Parjo sambil merapatkan badanya ke arahku karena takut.
“Alah kamu itu Jo Jo. Mbok jangan macam-macam. Kalu nggak bisa mencari
pelakunya jangan mencari kambing hitam. Seperti Orde Baru saja” kata sarijan
menyalahkan Parjo. “Ya nggak Orde Baru saja. Orde Reformasi juga masih banyak
yang cari kambing hitam kok. Cari kambing hitam kan mudah. Bapakku saja punya
kambing hitam tiga hitam semua. Malah ketiganya sekarang sedang bunting . siapa tahu nanti anaknya hitam
semua jadi kita mudah kalu mau cari kambing hitam” kataku bergurau.
“Jadi
gimana? Apa perlu kita mengulangi sholat?” aku mencoba memberi usul agar kami
tidak kehabisan waktu gara-gara perdebatan yang tak berujung itu. “Ya sudah
kita wudhu lagi semua. Sholat lagi, Taubat
Nasional gitu!” kata parjo mendukungku.
Kami
pun wudhu dan sholat lagi. Kali ini bukan bau busuk yang mengganggu sholatku
tapi pikiranku yang memikirkan kentut itu. Dia
ada tapi nggak kelihatan. Orang-orang jadi korban kebusukannya tapi sangat
sulit mencari dari mana asalnya. Pelakunya ada tapi sangat sulit mencarinya.
Benar-benar sulit membuktikanya. Mungkin orang bijak di negeri ini pun sedang
penasaran seperti aku, bedanya kalau aku bingung karena kentut’ mereka bingung
karena kurupsi yang sepertinya susah sekali memberantasnya. “mungkin sifat
korupsi memang seperti kentut” pikirku sambil memejamkan mataku.
CERPEN - Anak Gilanya Menuntun Ke Surga
Jantung Mbah Semi berdegub kencang melihat
timbangan raksasa di depannya. Dia ngeri
melihat nasib Kang Parto yang dilemparkan ke lautan api oleh mahluk-mahluk
tinggi besar mengerikan itu. “Mudah-mudahan nasipku seperti Yu karti,” gumamnya
saat menyaksikan Yu karti diantar oleh sepasang muda mudi yang rupawan dan
ramah menuju rumah yang mengalir dibawahnya sungai-sungai yang airnya sangat
jernih. “Betapa indahnya, tak pernah kulihat pemandangan seindah itu,” katanya
dalam hati.
Tanggal
1 Agustus 1923 dia dilahirkan,” kata mahluk bersayap mulai membaca buku besar
yang disampulnya bertuliskan dengan huruf besar: AMAL-AMAL SEMI BINTI RAKIJAN.
“Semua amalnya dihitung sejak tanggal 23 juli 1937 saat pertama kali dia datang
bulan. Membantu orang tua di sawah. Masukan ke timbangan bagian kanan!’ teriak
mahluk itu kepada dua anak buahnya. Keduanya segera memasukannya ke bagian
kanan sehingga timbangan itu njomplang
ke kanan.
“mencuri semangka tetangga, masukan di kiri,” kata
mahluk itu lagi. Kali ini yang sebelah kiri lebih berat. Tubuh mbah Semi
gemetar kerena ketakutan yang sangat,”Ya Allah ampuni aku! Bisakah kiranya
hamba kembali ke dunia untuk minta maaf kepada Yu Darmi si pemilik semangka itu?”.
“Heh kamu tahu sekarang ada dimana
kan? Sudah tidak ada lagi pengampunan dosa di sini. Pintu taubat sudah ditutup
rapat. Sekarang tinggal perhitungannya. Kita lihat apakah kamu termasuk ahli
surga atau neraka. Tahu!” bentak
mahluk tinggi besar menyeramkan yang tadi melemparkan Kang Parto ke lautan api
dengan memutar-mutar pentungan
raksasa yang ada di tangannya. Mbah Semi semakin menggigil ngeri.
“Tanggal
25 januari 1957. memberi beras kepada tetangga yang membutuhkan. Di kanan!”.
Timbangan tak berubah tetap njomplang
ke sebelah kiri. “shodakoh di masjid 200 rupiah. Di kanan!”. Timbangan juga tak
juga njomplang ke kanan. Rupanya dosa Mbah Semi sudah teramat banyak sehingga
amal baiknya tak mampu mengimbanginya. “aduh bagaimana ini?” kepada siapa aku
meminta tolong?” Keluh Mbah semi.
“Tanggal
21 Mei 1999. Puasa, di kanan. Selesai!”
“Ya
Tuhan, timbangan itu tetap berat yang kiri. Masya
Allah, Astaghfirullah, nnalillah, aku masuk neraka” kata Mbah Semi setengah
berteriak ketika melihat timbangan raksasa di depannya itu. Kini tak ada lagi yang
mampu menolongnya. Kekayaan, ketenaran dan kekuasaan yang dulu pernah
dimilikinya tak lagi dapat menolongnya. Sama sekali! Malah memberatkan
timbangan ke kiri. “ayo gelandang dia ke neraka, cepat!” kata mahluk bersayap
itu kepada dua mahluk besar itu.
Mbah
Semi meronta-rontya, “aku bertaubat! Aku bertaubat!”
“Sudah
terlambat. Sekali lagi sudah terlambat!” bentak mahluk itu.
“Beri
aku kesempatan lagi. Setahun saja!’
“Tidak
bisa”
“Sebulan
saja”
“Tidak
bisa”
“Sehari
saja”
“Bahkan
sedetik pun tidak!”. Kedua mahluk itu terus menyeretnya tanpa menghiraukan
rintihannya menuju api yang mengerikan. Di sana hanya ada derita, hanya ada
sengsara. Yang terdengar hanya tangis kepiluan, jeritan kesakitan dan ruang
penderitaan. Yang tercium hanya bau anyir dan busuk. “Ya Allah, celaka aku.
Seandainya...” kata Mbah Semi tak berhenti menyesali diri.
Dua
mahluk itu sudah siap melemparkan Mbah Semi melayang di atas samudra api itu.
Belum sempat jelitan api membakar Mbah Semi tiba-tiba ada cahaya yang
berkelebat menyambarnya. Kemudian tampak seorang pemuda tampan membopong Mbah
Semi kembali di depan timbangan raksasa.
Mahluk
bersayap itu terkesima melihat pemandangan yang ada di depanya, “Hai siapa
kamu? Apa yang kamu lakukan?”. Pemuda itu tak menghiraukan pertanyaan mahluk
itu. Diturunkanya Mbah Semi dari bopongannya sambil memandang haru, “Simbok”.
Mbah Semi tercekat tak mampu berkata-kata.
“Simbok,
apa simbok tidak mengenalku?”
Mbah
Semi menarik nafas panjang untuk menguasai diri,”Simbok? Mengapa anda memanggilku
simbok?”
“coba
simbok lihat baik-baik diriku ini!”
Mbah
Semi memandangi pemuda itu dengan seksama, “Oh... pemuda ini mirip sekali
dengan Siran, anakku satu-satunya. Tapi anakku tidaklah tampan seperti dia.
Tubuhnya kotor karena jarang mandi. Dia hanya mau mandi kalau aku yang
memandikanya. Tatapan mata anakku adalah tatapan mata yang bodoh karena dia
ediot tidak seperti tatapan pemuda ini yang penuh kasih.
“simbok
ini aku Siran anakmu. Kini aku tinggal di surga. Aku jadi pelayan di sana” kata
pemuda itu sambil memegang bahu ibunya.
Mbah
Semi tersenyum. Rasa rindu pada anaknya
yang mati muda itu kembali menelusup ke relung jiwanya. Mabh Semi hampir
memeluk puteranya itu sebelum makhluk bersayap itu berteriak,”Hie, kalian telah
mengganggu proses pengadilan akbar ini. Pemuda tampan, cepat kembali ke surga
dan kau Semi tempatmu adalah neraka”.
“Tidak.
Aku akan membawanya ke surga” seru pemuda itu.
“ke
surga katamu? Jangan bercanda anak muda. Lihatlah timbangan itu, dosanya lebih
berat dari pada pahalanya bukan?”
“Memang
tapi tempatnya adalah di surga”
“Bagaimana
dia ke surga?”
“Dengan ini” katanya pemuda itu sambil
memperlihatkan bungkusan yang dipegangnya.
“Apa
itu pemuda?” tanya mahluk bersayap itu.
Pemuda
itu membuka bungkusan itu. Ternyata isinya adalah piring, gelas, baju rombeng
yang jelek, celana kotor dan sarung batik yang berlobang disana-sini. Mahluk
bersayap itu tertawa mengejek,”dengan barang murahan itu kau mau membawa ibumu
ke surga?”
Sang
pemuda tidak menjawab. Dengan secepat kilat dia terbang ke angkasa dan
meletakkan benda-benda itu di timbangan bagian kanan. Seketika timbangan itu njomplang ke kanan. Kemudian di berseru,
“sekarang lihatlah, timbangan itu telah njomplang
ke kanan buakn?”
“Apa-apaan
ini? Mengapa barang murahan itu bisa membuat timbangan itu njomplang ke kanan?” kata mahluk itu keheranan.
“Begini saja kau boleh meletakkan apapun di
sebelah kiri. Kalu timbangan itu dapat njomplang
ke kiri aku akan merelakan ibuku tinggal di neraka. Bagaimana setuju?” tantang
pemuda itu dengan penuh percaya diri.
“Baiklah
aku setuju”. Malaikat itu mengambil gunung dan ditaruhnya gunung itu di kiri.
Tapi timbangan itu tak bergeming sedikitpun. Kemudian diambilnya samudra.
Tetapi tetap saja timbangan itu njomplang
ke kanan.
“Hai
Malaikat, jangankan gunung dan samudra alam semesta pun taakan mampu” teriak
pemuda itu balik mengejek.
Malaikat
itu segera mengambil seluruh benda yang ada di alam semesta: matahari, bulan,
bumi, planet, komet dan lain-lain. Tapi tak juga mampu membuat timbangan itu njomplang ke kiri.
Malaikat itu menghampiri pemuda itu sambil berkat,
“wahai pemuda tampan, benda-benda apakah yang kau taruh di timbangan itu
sehingga beratnya melebihi berat seluruh alam semesta?”
“Itu
adalah Cinta”
“Cinta? apa itu?”
“Kau
taakan tahu. Sekarang bolehkah aku membawa ibuku ke surga?”
“Balum.
Aku akan melapor dulu kepada Tuhan karena kejadian ini sangatlah aneh bagiku”
“Lho
kan sudah jelas yang kanan lebih berat dari pada yang kiri. Kurang apa lagi?”
“Aku
tidak bisa memutuskan. Aku minta fatwa dulu kepada Tuhan”. Malaikat itu melesat
pergi.
Tak
lama kemudian dia kembali dengan membawa layar raksasa. Pemuda itu tak sabar
lagi dan mendekati malaikat itu. Semua mata tertuju kepada layar raksasa itu.
“Mbah
Semi... Mbah Semi. Siran mbah” kata seorang anak yang datang tergopoh-gopoh.
“Siran kenapa?”
“Siran
ngamuk di Musholla”
Mbah
Semi yang sudah renta itu berlari ke mushola. Dilihatnya anak satu-satunya itu
memegang kayu besar dan memukul-mukulkanya ke benda-benda yang ada didepanya.
“Siran, Sudah....sudah. ayo pulang ya. Simbok memasak makanan kesukaanmu lho,
semur jengkol” kata mbah semi penuh kasih. Laki-laki gila itu menatap Mbah
Semi, ibunya. Dibuangnya kayu yang dipegangnya itu dan digandeng tangan ibunya
pulang.
Sehabis
jamaah maghrib Mbah Semi menghadap imam mushola, “Pak maafkan anak saya ya”.
“Ya
mbah. Tapi...”
“Tapi
apa Pak?”
“Begini
Mbah, gelas dan piring investasi musholla banyak yang pecah”
“Ya
sudah nanti saya ganti semua”
Layar
itu menampilkan adegan berikutnya.
Tampak
seorang pemuda mengetuk pintu rumah Mbah Semi.
“Eh Mas Pardi. Silahkan masuk Mas. Maaf rumah saya
berantakan. Tadi Siran ngamuk lagi. Ada apa ya Mas?”
“Begini
Mbok tadi pagi waktu di sawah baju dan celana kolor saya di buang siran ke
sungai. Jadi saya ke sini mau minta ganti”
O...
begitu. Iya-iya nanti pasti saya ganti, tapi besok ya sebab saya harus beli
dulu di pasar”. Keesokan harinya Mbah Semi pergi ke pasar membeli baju dan
celana kolor sebagai ganti baju dan celana Mas pardi yang dibuang siran ke
sungai.
Anak
Mbah Semi satu-satunya itu memang gila sejak kecil. Dia suka ngamuk dan punya
kebiasaan membuang apa saja yang ditemuinya. Sudah tak terhiung banyaknya
barang-barang yang dibuangnya sehingga tidak sedikit dana yang dikeluarkan Mbah
Semi demi mengganti barang-barang itu. Perhiasanya sudah hampir habis terjual
karena ulah anak satu-satunya itu.
Dulu
Mbah Semi pernah membawa anaknya berobat ke rumah sakit jiwa. Bukan hanya
sekali tetapi empat kali namun tak ada hasilnya. Entah sudah berapa kali Mbah
Semi datang ke Kiai dan paranormal demi kesembuhan anaknya. Tetapi hasilnya
nihil.
“Mengapa
Siran tak dibawa ke panti saja to yu. Di sana ada yang merawatnya dan Yu Semi
nggak usah mengeluarkan banyak uang “kata Mbah Surti, adik Mbah Semi, suatu
kali.
“Ngak
Sur. Bagaimanapun Siran itu anakku. Biar aku sendiri yang merawatnya. Aku
sangat sayang kepada dia. Siapa tahu dialah yang menolongku kelak di akhirat”
“Tapi
Yu kalu begini terus hartamu bisa habis untuk menganti barang-barang yang
dirusak dan dibuang Siran”
“Aku
sudah Siap kok sur. Biarlah hartaku habis asal aku tetap bersama siran. Dia itu
miliku satu-satunya.
Subehanalloh................
Nitisemito-Potret Kapitalis Bumi Putra Indonesia
Nitisemito adalah potret seorang sosok pengusaha
pribumi yang berhasil di jaman penjajahan Belanda. Sangatlah mengesankan
menyimak kisah perjalanan hidup dari saudagar rokok kretek Cap Bal Tiga ini, semangat
juang untuk usaha dan membesarkan usaha serta strategi pemasarannya adalah ilmu
yang bermanfaat untuk kita pelajari.
Nitisemito yang pada masa kecilnya
bernama Rusdi dibesarkan dari keluarga Haji Sulaiman, seorang kepala kampung di
Jagalan Kudus. Ia merupakan putra bungsu dari dua bersaudara yang lahir pada
tahun 1863. Jika dilihat dari nama ayahnya, maka ia dibesarkan dari keluarga
yang taat beragama. Jika dikaitkan dengan etos kerja Islam, maka Nitisemito
dibentuk atas dasar nilai-nilai kedisiplinan dan ketekunan dalam agama Islam.
Hal itu diperkuat lagi, ia sama sekali tidak mengenyam pendidikan formal ala
barat.
Jiwa kewirausaan Nitisemito semakin kuat
setelah dibentuk oleh lingkungan kerja. Semula Nitisemito bekerja sebagai carik
di Desa Jagalan karena usaha ayahnya. Akan tetapi ia merasa tidak cocok bekerja
sebagai administrator, sehingga hanya dalam hitungan bulan ia telah
mengundurkan diri sebagai carik dan pergi merantau ke Jawa Timur. Di daerah
Mojokuto, Nitisemito berdagang pakaian terutama celana kolor ukuran pendek
untuk konsumsi petani.
Pada tahun 1894 ia menikah dengan gadis pujaannya
dari Kudus bersama Nasilah. Bersama Nasilah ia mengembangkan bakat wirausahanya
dengan membuka warung dirumahnya. Barang dagangan yang dijual adalah barang kebutuhan
sehari-hari seperti beras, gula, teh, kopi. Usaha itu pada tahun 1904 diperluas
dalam bentuk persewaan dokar, jual beli tembakau, jual beli ternak kerbau, dan
sebagainya.
Nitisemito yang semula merupakan
pengusaha warung kopi, memiliki bakat dalam melinting rokok klobot. Rokok
klobot yang dihasilkan ternyata memiliki prospek yang baik, banyak langgananya
yang menikmati rokok klobot di warung kopinya merasa nyaman menikmati rokok
hasil lintinganya. Sebaran informasi tentang nikmatnya rokok klobot buatan
Nitisemito mulai meluas dalam sejumlah kecil pecandu rokok di masyarakat Kudus.
Melihat prospek yang begitu bagus dan
atas anjuran para pelanggan dan sahabatnya, Nitisemito secara khusus menggeluti
dunia rokok sebagai mata pencaharian pokok. Ia secara khusus membuat rokok yang
dijual di warungnya. Kebiasaan merokok yang berkembang dalam masyarakat Kudus,
dan Indonesia pada umumnya merupakan peluang yang begus bagi perkembangan rokok
Nitisemito. Rokok yang semula tanpa merek itu kemudian diberi merek dengan
tujuan sebagai alat identifikasi dan strategi proteksi. Semula merk rokok yang
diberikan adalah Soempil dengan gambar segitiga, kemudian berubah menjadi
Djeruk dan akhirnya menjadi Bal Tiga.
Manajemen yang dikembangkan untuk
mengelola perusahaanya menggunakan sistem abon. Dalam sistem abon, perusahaan
dikelola sebagai perusahaan perorangan pemilik perusahaan berperan sebagai
organisator, manajer sekaligus administrator. Dengan demikian semua fungsi
keuangan, prosuksi dan distribusi kesemuanya dibawah kendali keluarga
Nitisemito. Untuk memperluas pekerjaan manajerial Nitisemito mengangkat orang-orang
kepercayaan (abon).
Perusahaan rokok Nitisemito yang semula
hanya merupakan perusahaan kecil dalam perkembanganya menjadi perusahaan besar
untuk ukuran waktu itu. Pabrik rokok Nitisemito merupakan usaha manufaktur yang
memiliki tenaga kerja diatas 100 orang.
Nitisemito tidak bersedia memanfaatkan
lembaga perbangkan yang ketika itu berkembang di wilayah Kudus. Meminjam modal
di bank memiliki resiko, terutama jika terjadi gejolak politik. Ketika Jepang
masuk di Indonesia, tatanan politik menjadi kacau balau yang mengakibatkan
perusahaan-perusahaan kolaps. Pilihan Nitisemito tepat karena ia sama sekali
tidak memiliki hutang ketika terjadi perubahan politik dari penjajahan Belanda
dan pendudukan Jepang. Niti semito
berusaha menggunakan modalnya sendiri untuk keperluan produksi rokok mulai dari
pembelian peralatan pabrik, upah tenaga kerja hingga proses distribusinya.
Untuk masa itu strategi
pemasaran/Marketing Nitisemito sungguh sangat luar biasa. Promosi dalam
perusahaan Rokok Nitisemito dilakukan dengan dua cara yaitu promosi langsung (penjualan
produk di pusat keramaian) dan promosi tidak langsung (pemasangan reklame
penayangan iklan di surat kabar, memberi sponsor berbagai kegiatan olahraga dan
kesenian, serta memberikan jam dinding pada masjid besar di Kudus.
Bukankah ini mengesankan, patut kita
pelajari dan dijadikan contoh, bagaimana seorang pribumi, diera penjajahan
belanda, disaat orang-orang tertindas dijajah belanda,menjadi orang jajahan
belanda yang tak berdaya, Nitisemito tampil menggangkat harkat dan martabat
dirinya bukan orang yang bisa dijajah inlander itu. Nitisemito patut dijadikan
pahlawan, contoh dan suri tauladan bagi generasi masa kini di era globalisasi
ini untuk meniru jiwa keuletan, pantang menyerah dan disiplin Nitisemito
sebagai pengusaha bumiputera untuk mencapai sukses.
Relevansi Ideologi Komunis dengan Ideologi Pancasila
Secara ontologis (suatu usaha untuk memperoleh
penjelasan yang benar tentang kenyataan), moral pancasila dan moral komunisme
bertemu dalam nilai-nilai universal manusia. Namun kedua moral di atas terdapat
perbedaan dalam konteks epistemologinya (metode untuk memperoleh pengetahuan).
Dalam filsafat manusia, terdapat nilai-nilai universal yang sama. Beberapa
nilai-nilai universal diataranya; nilai keadilan, kesejahteraan, kejujuran,
keamaan, keerukunan, gotongroyong, persatuan, kecerdasan, dan lain-lain. Bagian
inilah yang disebut tataran ontologis. Sehingga siapa saja pasti setuju tentang
nilai-nilai universal di atas. Hal ini sempat menjadi perhatian oleh Gus Dur.
Tokoh yang satu ini berani berbeda dengan tokoh-tokoh lain, karena memainkan
ontologis. Sempat Gus Dur ingin mencabut TAP MPR Nomor XXV Tahun 1966 yang
berisi tentang pelarangan penyebaran ajaran komunisme, marxisme, leninisme
serta keberadaan PKI. Secara filsafat manusia Gus Dur menang. Namun
secara Ideologis, Gus Dur Kalah.
Kembali pada pembahasan filsafat manusia. Lantas
persoalannya adalah, dengan cara apa nilai-nilai universal itu diperjuangkan.
Inilah pertanyaan subtansial relevan atau tidaknya moral pancasila dan moral
komunis dalam pendidikan Indonesia. Ada dua golongan yang sama-sama bertujuan
memperjuangkan nilai-nilai universal di atas. Dua gologan itu adalah mereka
yang beragama dan meraka yang tidak beragama. Golongan pertama berpandangan
bahwa dengan agama, nilai-nilai universal itu dapat terwujud. Golongan kedua
pun demikian. Dengan tidak agama, nilai-nilai universal juga akan terwujud.
Yang beragama ya memperjuangkan keadilan. Yang tidak beragama juga
memperjuangkan keadilan. Dalam proses lebih lanjut, golongan yang percaya bahwa
dengan agama dapat memperjuangkan nilai-nilai universal menjadi suatu ideologi.
Begitu hal yang mereka yang yakin dengan tidak beragama, juga menciptakan
ideologi. Dalam konteks Indonesia, yang beragama itu disebut ideologi Pancasila.
Selanjutnya yang tidak beragama di sebut dengan komunis.
Epistemologi merupakan pengetahuan benar
berdasarkan ontologisme. Contoh tiga ideologi berikut ini. Petama, ideologi
pancasila yang yakin dalam membangun hubungan vertikal dan horizontal. Kedua,
ideologi liberal yang yakin dalam mewujudkan nilai-nilai universal harus dengan
membangun hubungan horizontal dengan baik, dan hubuangan vertical relative
positif dan negatif. Selanjutnya ideologi sosialisme komunis yang berpandangan
bahwa hubungan vertikal tidak perlu di jalankan, yang perlu dijalankan adalah
hubungan horizontal. Pola hubungan yang beragam ini tidak lain hanya bertujuan
untuk memperjuangan nilai-nilai universal di atas tadi.
Kebenaran Sejarah
Dalam
konteks sejarah, ada dua macam kebenaran, yaitu kebenaran yang berdasarkan
fakta dan yang berdasarkan tulisan. Keobjektifan dalam penulisan sejarah
mengacu pada peristiwa yang sebenarnya terjadi dan tidak bisa terulang lagi.
Sedangkan sejarah yang subjektif merupakan gambaran dari peristiwa sejarah yang
di tulis oleh seorang sejarawan. Karena itu kedua-duanya merupakan bagian dari
penulisan sejarah. Namun, pada dasarnya sejarah adalah ilmu yang
bersifat subjektif (Abu Su’ud, 2012).
Sejarah
dapat dilihat dari arti subjektif dan objektif. sejarah dalam arti subjektif
adalah suatu konstruk, yaitu suatu bangunan yang disusun oleh subjek/sejarawan/penulis
sebagai suatu uraian atau cerita (Kartodirjo, 1992: 14-15). oleh karena itu,
sejarah dalam arti subjektif tidak lepas dari pengaruh subjek/penulis. Uraian
atau cerita tersebut merupakan suatu kesatuan yang mencakup fakta-fakta yang
dirangkaikan untuk menggambarkan suatu gejala sejarah, baik proses maupun
struktur. Kesatuan itu menunjukan keherensi, artinya berbagai unsur-unsur itu
saling menopang dan saling tergantung satu sama lain. Sedangkan sejarah dalam
arti objektif menunjuk kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri, ialah proses
sejarah dalam aktualitasnya. Keseluruhan proses itu berlangsung terlepas dari
subjek manapun. Objektif disini dalam arti tidak memuat unsur-unsur subjek.
Kenapa
keobjektifan sejarah terkadang tidak mendapatkan tanggapan positif ? Hai ini
dikarenakan kebenaran sejarah diintervensi oleh kepentingan politik pemerintah
yang terimplementasi dalam historiografi (penulisan buku sejarah). Nilai-nilai
politik bisa terlihat dalam penulisan
sejarah, terutama sejarah yang ditulis oleh pemerintah atau penulisan sejarah
yang merujuk kepada kepentingan pemerintah. Penulisan sejarah seperti ini
sangat nampak dalam buku-buku teks pelajaran sejarah yang ada di sekolah.
Mengapa demikian? Sebab, pelajaran sejarah yang diberikan di sekolah harus
merujuk kepada kurikulum yang berlaku. Adapun kurikulum pada dasarnya merupakan
produk kebijakan politik pemerintah dalam pendidikan.
Contoh: Historiografi nasional yang dibentuk selama masa Orde Baru Suharto adalah
sentralitas negara yang diejawantahkan oleh militer. Sejarah nasional disamakan
dengan sejarah militer dan produksi sejarah dikendalikan oleh negara dan
militer. Pada akhirnya versi militer tentang kejadian di tahun 1965 mendominasi
historiografi periode tersebut dan melegitimasi naiknya rezim Orde
Baru. Jika rezim sebelumnya membangun sejarah Indonesia sebagai
hasil dari perbenturan antara kolonialisme dan imperialisme melawan
nasionalisme Indonesia dengan Soekarno sebagai pusat, maka Orde Baru melihat
sejarah Indonesia sebagai hasil dari perjuangan antara pendukung dan penentang
Pancasila dengan menempatkan militer sebagai faktor penentu. Orde Baru hanya
menggantikan Soekarno dengan militer, sementara itu para penentang Pancasila
khususnya komunisme dan Islam ekstrimis telah menggantikan posisi kolonialisme
dan imperialisme sebagai kambing hitam.
Sebaiknya Indonesia perlu belajar dari Pemerintah Jerman yang berani
membuka dan bertanggung jawab terhadap sejarah masa lalu, meski pahit.
Pemerintah Jerman seringkali berbagi pengalaman melalui berbagai kegiatan
diskusi tentang bagaimana masyarakat mengolah sejarah mereka yang gelap. Pemerintah
Jerman berani mengulas secara kritis masa kekuasaan Nazi, berani mengakui
kesalahan Hitler beserta pendukungnya, yang telah melakukan kejahatan
kemanusiaan. Selain itu, Masyarakat Jerman, juga berani mengkritisi masa
pemerintahan komunis di Jerman Timur pada 1990-an. Jerman berusaha bertanggung
jawab terhadap keluarga korban kekejaman Hitler dengan membayar ganti rugi
dalam jumlah yang besar.
Dari Jerman, Indonesia bisa belajar bagaimana masyarakat negara maju
tersebut terus berproses untuk menggugat dan berpikir kritis tentang sejarah
masa lalu. Masyrarakat perlu diberi ruang untuk melihat sejarah Indonesia dalam
pandangan yang luas karena Ilmu Sejarah bersifat dinamis dan tidak bergerak
dalam ruang yang kosong.
RAJA-BACA "Solusi Bagi Anak yang Susah Belajar Membaca"
Belajar membaca merupakan langkah
penting bagi kehidupan seorang anak karena membaca merupakan jendela dunia.
Namun demikian, kita hendaknya memperhatikan cara-cara melatih membaca untuk
anak usia prasekolah karena banyak metode belajar membaca untuk anak yang mengabaikan
aspek-aspek kejiwaan mereka sehingga
membuat anak tidak nyaman dalam belajar membaca. Karena itulah
diperlukan inovasi untuk menemukan sebuah metode yang disesuaikan dengan
perkembangan jiwa anak prasekolah tersebut agar dapat memberikan masukan kepada
orang tua dan guru tentang sebuah metode melatih membaca pada anak usia
prasekolah yang sesuai dengan perkembangan jiwa anak dan membantu anak usia prasekolah belajar
membaca dalam suasana yang menyenangkan.
Metode
belajar membaca anak prasekolah antara lain: 1) Metode abjad, yaitu merupakan metode membaca yang
digunakan atau diperuntukkan untuk anak prasekolah yang baru belajar membaca
atau mengenal huruf dengan prosedur huruf dibaca dalam wujud abjad. 2) Metode
kupas rangkai suku kata dan metode kata lembaga, yaitu merupakan metode membaca
yang digunakan atau diperuntukkan untuk anak prasekolah dengan prosedur
mengurai dan merangkai suku kata yang dibaca. 3) Metode kata, yaitu merupakan cara
membaca kata demi kata pada sebuah bacaan.
Cara belajar seorang anak sangat berbeda
dengan orang dewasa. Anak memerlukan media-media yang sesuai dengan jiwa
mereka. Dalam belajar anak memerlukan media yang menyenangkan agar mereka tidak
belajar dalam suasana tertekan. Media-media yang dapat digunakan adalah media
cerita, bernyanyi, dan bermain.
Sumber kepustakaan dari gagasan tertulis ini antara lain terdiri atas buku-buku yang relevan dengan tema penulisan, hasil
penelitian, dan data-data relevan lain yang didapat dari internet dan
wawancara. Kemudian dari sumber data tersebut dijadikan patokan untuk
menganalisis permasalahan yang diangkat dan dalam penarikan kesimpulan dan
rekomendasi.
Rata-rata metode-metode konvensional menggunakan cara orang dewasa ketika
mereka belajar yaitu menuntut anak untuk menghadap sebuah buku. Cara seperti
ini sangat tidak sesuai dengan kejiwaan anak, sehingga membuat anak merasa
jenuh. Akibatnya anak akan menganggap belajar sebagai sebuah beban bukan suatu
kesenangan. Tentu saja metode tersebut tidak efektif dan biasanya membutuhkan
waktu lama agar anak bisa membaca.
Sedangkan metode Rajabaca sangat sesuai dengan kejiwaan anak, karena
metode ini menggunakan media-media belajar yang sangat disukai anak yakni
bercerita, bermain dan bernyanyi. Metode Rajabaca menggunakan alat
peraga sehingga anak akan dibawa ke dalam situasi yang menyenangkan bukan
seperti metode konvensional yang menuntut mereka untuk memelototi sebuah buku.
Metode Rajabaca sebenarnya
merupakan metode yang mengajarkan membaca melalui pengenalan suku kata. Tetapi
berbeda dengan metode-metode yang lain, metode Rajabaca ini sangat mudah
dihafal oleh anak karena menggunakan titian kata. Menurut penemunya metode ini
terinspirasi oleh cara orang Jawa untuk mengenal huruf Jawa hanacaraka. Untuk mempermudah anak dalam menghafal titian kata
tersebut maka sebelumnya anak akan diajak untuk mendengarkan sebuah kisah. Di samping
bercerita metode ini menggunakan media bernyanyi dan bermain. Dengan demikian
metode ini sangat sesuai dengan jiwa anak.
Setelah dilakukan analisis dan sintesis dengan
menggunakan tahap-tahap yang sistematis dapat disimpulkan bahwa metode Rajabaca
sangat sesuai dengan kejiwaan anak sehingga sangat baik diterapkan untuk
belajar membaca bagi anak prasekolah. Berdasarkan tulisan ini maka disarankan
kepada para guru dan orang tua agar memilih metode Rajabaca untuk mengajarkan cara membaca pada anak
usia prasekolah
Thursday, May 2, 2013
ONLINE MARKETING Strategi Pemasaran di Era Global
BAB
I
LATAR
BELAKANG
Pemasaran, seperti halnya dengan ilmu pengetahuan, bersifat
dinamis dan selalu mengalami perubahan. Perubahan dalam dunia pemasaran
merupakan suatu keharusan lantaran dunia bisnis sebagai induk dari pemasaran-
terus menerus berubah menyesuaikan diri dengan kemajuan Zaman.
Walaupun mengalami perubahan, pemasaran tidak bisa melepaskan diri dari tiga
komponen yang selalu menyertai; konsumen, kompetitor dan perusahaan. Ketiga
komponen ini yang selalu ada dalam setiap pembahasan tentang pemasaran.
Era globalisasi memberikan pengaruh cukup besar bagi
pemasaran dan menumbuhkan tantangan-tantangan baru dalam profesi pemasaran masa
kini. Pemasar dituntut untuk dapat memahami bagaimana kejadian-kejadian yang
ada di berbagai penjuru dunia mempengaruhi pasar domestik dan peluang pencarian
terobosan baru, dan tentu saja bagaimana perkembangan-perkembangan tersebut
akan mempengaruhi pola pemasaran perusahaan.
Abad dua puluh satu sudah datang. Orang-orang menyebut abad
21 satu ini dengan sebutan abad informasi. Sistem informasi dunia yang
ditulangpunggungi oleh telekomunikasi dan komputer (internet) akan banyak
mempengaruhi gaya hidup, sistem politik, kehidupan sosial-budaya, dan termasuk
ekonomi. Masing-masing bidang banyak ditunjang dan banyak dipengaruhi oleh
dunia informasi.
Pemasaran yang banyak berhubungan dengan konsumen, akan
dipengaruhi juga oleh informasi. Bahkan dunia pemasaran tidak akan dapat hidup
bila tanpa ada informasi, apapun bentuk informasi tersebut. Apalagi sekarang telah
terjadi pergeseran paradigma pemasaran, Dari pemasaran tradisional (offline) ke pemasaran modern (online).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi dan Sejarah Pemasaran
1. Definisi
Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitanya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam
memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya
akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun
juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang
bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang
sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga
mudah dibawa.
Proses
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar.
Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran
agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
2. Sejarah
Pemasaran
Mungkin masih banyak yang belum tahu bahwa peradaban bisnis modern
berkembang sejak adanya revolusi industri di tahun 1900. Revolusi ini
benar-benar mengubah tatanan struktur dan perilaku masyarakat pada saat itu.
Bisnis yang tadinya berciri merkantilis (berdagang) kemudian berubah menjadi
kapitalis. Kekuatan modal dipergunakan untuk membangun pabrik dan organisasi
perusahaan, memproduksi barang, dan memperdagangkannya.
Pada proses ini munculah pandangan-pandangan baru tentang
bagaimana perilaku
pasar terjadi dan
bagaimana sebuah lembaga menjalankan kegiatan operasional untuk memenuhi
kebutuhan pasar. Hal-hal inilah yang kemudian melatarbelakangi munculnya ilmu
praktik manajemen bisnis, termasuk marketing.
Boleh jadi, ilmu marketing ketika itu memang menjadi jawaban atas
berbagai pertanyaan yang tidak bisa diakomodasi oleh ilmu ekonomi yang telah
berkembang terlebih dahulu. Marketing awalnya tak lebih dari aktivitas bisnis
yang sederhana. Para ekonom pun hanya memasukkannya sebagai salah satu bentuk
aktivitas ekonomi.
Namun, pendekatan yang lebih berciri sosiologis kemudian
menunjukkan adanya pengembangan dari institusi (lembaga) yang disebut sebagai
“market” dalam bahasa ekonomi. Pendekatan sosiologis melihat institusi market
bisa dilihat sebagai institusi sosial dibandingkan ekonomi. Artinya, di market
bukan hanya tempat bertemunya supply dan demand. Market adalah tempat
bertemunya penjual dan pembeli. Market merupakan sebuah sistem sosial di mana
kebutuhan setiap pihak akan materi tertentu akan bertemu.
Pada waktu itu, konsumsi dianggap sebagai akhir dari kegiatan
produksi di dunia ekonomi. Padahal perilaku konsumsi sendiri sebenarnya
merupakan ilmu yang bisa dieksplorasi lebih dalam. Demikian halnya dengan
istilah “value”. Ilmu ekonomi meletakkan value berhubungan dengan penambahan
input dari faktor-faktor produksi. Padahal di dunia bisnis, value juga mencakup
sesuatu yang intangible seperti pelayanan.
Pendekatan marketing juga mempertanyakan apakah market dipengaruhi
hanya oleh purchasing power (daya beli) masyarakat? Lebih jauh dari itu, para
praktisi bisnis melihat bahwa market bukan sekadar dipengaruhi oleh daya beli,
tetapi juga keinginan membeli yang dipengaruhi oleh iklan dan tenaga penjual.
Kelas pertama dari
pelajaran marketing diberikan oleh ED Jones pada tahun 1902 di University of
Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun
yang sama. Saat itu, pemikiran marketing masih berfokus pada masalah
distribusi. Ini sesuai dengan ciri industri tahap awal yang berfokus pada
distribusi massal. Namun, pengembangan pemikiran awal teori marketing justru
banyak bermunculan dari universitas seperti Wisconsin, Harvard, Ohio State,
Universityof Illinois dan Northwestern University.
Sebenarnya, walaupun belum dimasukkan dalam disiplin ilmu
marketing, pemikiran tentang dunia iklan (advertising) sudah lebih dulu ada.
Buku History of Advertising sudah muncul pada tahun 1875. Demikian pula halnya
dengan selling sudah mendahului pengembangan ilmu marketing itu sendiri.
Selling awalnya hanya sekadar sebuah seni menjual, tetapi kemudian dijadikan
sebuah formula untuk dipelajari dan dianalisis.
Mulanya pendekatan marketing memang menyangkut tiga elemen:
advertising, selling dan distribusi. Namun, banyak pemikiran yang kemudian
menambahkan elemen-elemen dalam marketing. Seperti Ralph Butler dan Arch Shaw,
dua ahli ini menambahkan elemen lain dalam marketing, yakni: komoditas,
institusi, dan fungsional. Artinya marketing menyangkut pula soal
produk,organisasi pemasaran dan juga proses serta kegiatan.
Untuk elemen distribusi, berkembang pula pemikiran baru yang disebut retailing sejak tahun 1914. Nystrom pada waktu itu menulis literatur ritel bukan saja dari sisi proses distribusi, tapi juga manajemen ritel.
Untuk elemen distribusi, berkembang pula pemikiran baru yang disebut retailing sejak tahun 1914. Nystrom pada waktu itu menulis literatur ritel bukan saja dari sisi proses distribusi, tapi juga manajemen ritel.
Dengan banyaknya tambahan elemen-elemen baru dalam marketing, maka
ilmu marketing kemudian masuk ke dalam tahapan integrasi. Pada tahap ini para
pemikir dan ilmuwan mencoba menggabungkan berbagai ilmu, literatur serta elemen
yang berdiri sendiri menjadi sebuah konsep yang terintegrasi. Buku Principles
of Marketing pertama muncul lewat tangan Paul Ivey pada tahun 1920-an. Buku ini
menggabungkan semua teori dan pemikiran yang berkembang di dunia marketing.
Tetapi, yang lebih mengemuka kemudian adalah buku Principles of Marketing
karangan Maynard, Weidler dan Beckman. Berbeda dibandingkan Ivey yang berfokus
pada sisi pengusaha, buku ini lebih berfokus pada sudut pandang konsumen.
Teori marketing belum berakhir dengan dimunculkannya buku-buku
tadi. Pada dekade-dekade berikutnya masuklah berbagai unsur yang memperkaya
marketing. Ilmu-ilmu psikologi dan sosial mulai masuk. Demikian pula dengan
konsep seperti segmentasi baru hadir belakangan setelah muncul konsep-konsep
lain seperti marketing mix.
Elemen-elemen dalam marketing sendiri mengalami perkembangan.
Sebagai contoh, ilmu advertising semakin berkembang dengan masuknya media-media
baru seperti televisi yang mulai populer pada tahun 1960-an.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an ilmu memecahkan diri ke dalam berbagai diferensiasi (kekhususan) seperti international marketing, social marketing, marketing for non-profit organization dan lain-lain.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an ilmu memecahkan diri ke dalam berbagai diferensiasi (kekhususan) seperti international marketing, social marketing, marketing for non-profit organization dan lain-lain.
B.
Online Marketing
1. Pengertian
dan Jenis Online Marketing
Online
marketing adalah segala usaha yang dilakukan untuk
melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media
internet. Internet yang merupakan salah satu penemuan mutakhir era globalisasi
di bidang teknologi informasi sangat menguntungkan semua manusia di seluruh
dunia untuk berbagi informasi dan berkomunikasi, termasuk berbagi informasi
produk / jasa yang dijual.
Berikut ini akan disajikan beberapa jenis / macam online marketing:
a.
E-mail
marketing dan sales letter.
Pemasaran melalui email dan
surat penawaran atau sales letter
saat ini menjadi andalan para marketer kelas dunia dalam memasarkan
produk produknya secara online di internet. Bagaimana email dan salesletter ini
bekerja? Anda pasti pernah menerima email yang berisi uraian, cerita, ajakan dan
apapun yang akhirnya menuju ke sebuah atau beberapa link untuk dikunjungi
bukan. Itulah email marketing. Cara kerjanya adalah mengirim email kepada
seseorang atau beberapa orang secara masal yang berisi hal hal di atas
dan pada akhirnya menuju ke satu arah yakni 'penjualan'. Email adalah media dan
sales letter adalah isinya.
b.
Video
marketing
Mendapatkan pengunjung
dengan menggunakan video sebagai media marketing adalah salah satu yang terbaik
saat ini. Buatlah video dan unggah (upload)
ke situs situs video sharing terkenal seperti Youtube dan lain sebagainya.
Bagaimana video marketing bekerja?. Video yang diunggah adalah bersifat publik
(Youtube) yang artinya siapa saja
dapat mengaksesnya. Dari
video ini, seperti di Youtube bisa digunakan untuk menaruh link link. dari sanalah datang pengunjung.
Hampir tidak ada persayaratan tertentu untuk mengunggah video seperti di Youtube. Video apa saja bisa disimpan disana dan siap disaksikan oleh pengguna internet di seluruh penjuru dunia. Kembali ke marketing video, masalahnya adalah bagaimana sebuah video disukai dan ditonton banyak orang. Banyak hal yang dapat kita masukkan dalam video yang menarik banyak pengunjung. Buatlah (uploadlah) video yang sekiranya banyak dicari dan disukai orang.
Hampir tidak ada persayaratan tertentu untuk mengunggah video seperti di Youtube. Video apa saja bisa disimpan disana dan siap disaksikan oleh pengguna internet di seluruh penjuru dunia. Kembali ke marketing video, masalahnya adalah bagaimana sebuah video disukai dan ditonton banyak orang. Banyak hal yang dapat kita masukkan dalam video yang menarik banyak pengunjung. Buatlah (uploadlah) video yang sekiranya banyak dicari dan disukai orang.
c.
Social media marketing
Seperti kita ketahui
pengguna social media seperti facebook, twitter, dan BBM
begitu banyak jauh diatas melampui media media lain di internet. Oleh karena
itu pula social media khususnya facebook dan twitter menjadi media internet
marketing yang paling baik. Bagaimana ini bekerja? mudah saja. Misal Anda
mempunyai 1000 teman di facebook itu artinya ada 1000 orang yang akan melihat
update Anda. Apa artinya ini, artinya jika 10 % saja mengklik link yang disertakan
di update status Anda maka itu adalah 100 pengunjung.
d.
Partnership
/ Affiliate Marketing (pemasaran metode afiliasi).
Jenis
internet marketing ini adalah dengan cara memanfaatkan
para pengiklan. Para pengiklan yang menjual produknya dengan cara online bisa
membangun jaringan afiliasi. Jaringan afiliasi adalah dengan melibatkan orang
lain dalam penjualan produk yang ada. contohnya ialah www.amazon.com, www.tokobagus.com,
www.kaskus.us, dan sebagainya.
e.
Search Engine Marketing (pemasaran menggunakan
mesin pencari).
Jenis pemasaran ini melalui search engine
seperti Google dan Yahoo. Sebaian besar orang yang tidak tahu di mana harus
mencari dan mendapatkan informasi yang mereka inginkan biasanya mereka
mencarinya di situs mesin pencari itu (Google atau Yahoo). Maka dari itu, jika
perusahaan anda / usaha anda belum dikenali publik atau bahkan sudah dikenali banyak orang,
cara paling istimewa dan spektakuler yang sebaiknya Anda lakukan yaitu berusaha
untuk mendapat tempat teratas pada mesin pencari (Google atau Yahoo). Setidaknya pada halaman pertama di
mesin pencari. Sesuatu hal yang sangat penting bagi Anda untuk memastikan bahwa
situs Anda terdaftar dan terlampir dalam mesin pencari terkenal seperti google
atau yahoo, apalagi pada halaman pertama . Banyak cara yang dapat Anda lakukan
supaya website yang Anda miliki terindeks pada mesin pencari tersebut (Google atau Yahoo) yang dikenal dengan Search Engine
Optimization (SEO).
2. Keuntungan
dan Kekurangan Online Marketing
a.
Keuntungan
/ Kelebihan:
1)
Online marketing memberi akses yang luas bagi para pelanggan
2)
Internet merupakan
media yang mampu melintas batas-batas
geografi
3)
Online marketing memungkinkan bisnis anda akan tersedia 24 x 7 hari
4)
Biaya
lebih efisien
5)
Menghemat
banyak waktu dan usaha
b.
Kekurangan
1)
Ketergantungan
pada teknologi
2)
Isu
keamanan dan privasi
3)
Akses
teknologi yang belum merata
4)
Transparansi
harga, sehingga berakibat meningkatnya kompetisi harga
5)
Kompetisi
global
3. Perbandingan
Online dengan Offline Marketing
No
|
Keterangan
|
Offline marketing
|
Online marketing
|
1
|
Media
|
Internet
|
Surat Kabar, brosur, papan iklan, poster
|
2
|
Waktu
|
7 x 24 Jam
|
terbatas
|
3
|
Biaya
|
Lebih Efisien
|
Cenderung banyak/boros
|
4
|
Pekerja
|
Tidak membutuhkan banyak pekerja untuk memasarkan
|
Membutuhkan banyak tenaga kerja pemasaran
|
5
|
Keuntungan
|
Lebih Efisien
|
Kurang Efisien
|
4. Strategi
Online Marketing
Berikut adalah 5 strategi
untuk mengembangkan strategi pemasaran online:
a.
Ketahui
pasar Anda (Consumen)
Strategi
pemasaran anda tidak akan pernah sukses jika Anda tidak memiliki khalayak yang
jelas. Sebelum anda menghabiskan uang pada pemasaran, sangat perlu untuk
mencari tahu target pasar anda terlebih dahulu. Tidak perlu membayar mahal
untuk menyewa sebuah perusahaan riset pasar mewah. Jika Anda tahu produk Anda,
Anda harus dapat mengetahui pasar Anda sendiri. Misalnya, siapa yang akan
paling tertarik pada produk Anda? Pria atau wanita? Apa kelompok usia mereka?
Apa kepentingan pelanggan Anda? Apakah situasi kemungkinan keuangan mereka?
b.
Tetapkan
tujuan.
Tentukan
apa yang anda cari untuk mendapatkan dari pemasaran online. Peningkatan kesadaran?
Peningkatan pendapatan? Atau anda mungkin akan memiliki beberapa tujuan, sehingga
anda dapat mengukur keberhasilan Anda. Ketika anda mencapai tujuan awal anda,
menetapkan tujuan baru sehingga perusahaan anda bisa terus meningkatkan.
c.
Tetapkan
anggaran (Capital)
Sekarang
bahwa anda tahu siapa target pasar anda dan memiliki tujuan yang ditetapkan,
merencanakan anggaran yang sesuai. Hal yang baik tentang pemasaran online adalah
bahwa anda dapat berhasil, bahkan ketika pada anggaran yang ketat. Banyak
platform yang tersedia tanpa biaya. Namun, menempel semata-mata dengan bentuk
bebas dari pemasaran online mungkin bukan strategi terbaik untuk perusahaan anda.
Hati-hati menentukan apa yang paling diperlukan outlet untuk produk anda dan
bersedia untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan hasil.
d.
Merek
sendiri.
Tentukan
sendiri merk produk anda terpisah dari kompetisi. Ada ribuan perusahaan mencoba
untuk menjual produk di Internet. Dengan demikian, anda perlu membuat merek yang
tak terlupakan. Jika ada perusahaan lain online dengan nama yang mirip, pertimbangkan
untuk mengubah nama anda ke salah satu yang tidak akan mudah bingung dengan
produk lain.
e.
Kembangkan
relasi.
Membina hubungan antara produsen
dan konsumen dengan cara berkomunikasi yang dilakukan secara terus menerus
memunculkan image mengenai produk itu sendiri. komunikasi dengan konsumen yang terus berjalan menimbulkan
kedekatan. Kedekatan yang dibangun secara tidak langsung akan menimbulkan
kepercayaan, sehingga orang tidak takut untuk membeli barang secara online.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Era globalisasi
memberikan pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan menumbuhkan
tantangan-tantangan baru dalam profesi pemasaran masa kini. Pemasar dituntut
untuk dapat memahami bagaimana kejadian-kejadian yang ada di berbagai penjuru
dunia mempengaruhi pasar domestik dan peluang pencarian terobosan baru, dan
tentu saja bagaimana perkembangan-perkembangan tersebut akan mempengaruhi pola
pemasaran perusahaan.
Online marketing adalah alternatif
usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa pada era
global ini, tentunya melalui atau menggunakan media internet. Internet yang
merupakan salah satu penemuan mutakhir era globalisasi di bidang teknologi
informasi sangat menguntungkan semua manusia di seluruh dunia untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi, termasuk berbagi informasi produk / jasa yang
dijual.
Online marketing dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu dengan E-mail marketing
dan sales letter, Video marketing, Social
media marketing, Partnership / Affiliate
Marketing (pemasaran metode afiliasi), dan Search Engine Marketing (pemasaran menggunakan mesin pencari).
Dalam melakukan online marketing tentunya membutuhkan
strategi, diantaranya adalah: mengetahui pasar, tetapkan tujuan, tetapkan
anggaran, menggunakan merk sendiri, dan mengembangkan relasi
B.
Saran
Online marketing
dapat dijadikan salah satu alternatif yang efektif dan relevan dalam proses
pemasaran terutama pada zaman sekarang yang serba modern dan menglobal.
REFERENSI
Sumber Buku:
1.
15
Cara Menjadi Kaya dari Internet, Pengarang : Budhi Kristianto
2.
E-Marketing
(Bahan Ajar Perkuliahan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas
Trunojoyo), Pengarang : Sri Herawati
Sumber
Internet:
3.
www.tokobagus.com
Subscribe to:
Posts (Atom)