Belajar membaca merupakan langkah
penting bagi kehidupan seorang anak karena membaca merupakan jendela dunia.
Namun demikian, kita hendaknya memperhatikan cara-cara melatih membaca untuk
anak usia prasekolah karena banyak metode belajar membaca untuk anak yang mengabaikan
aspek-aspek kejiwaan mereka sehingga
membuat anak tidak nyaman dalam belajar membaca. Karena itulah
diperlukan inovasi untuk menemukan sebuah metode yang disesuaikan dengan
perkembangan jiwa anak prasekolah tersebut agar dapat memberikan masukan kepada
orang tua dan guru tentang sebuah metode melatih membaca pada anak usia
prasekolah yang sesuai dengan perkembangan jiwa anak dan membantu anak usia prasekolah belajar
membaca dalam suasana yang menyenangkan.
Metode
belajar membaca anak prasekolah antara lain: 1) Metode abjad, yaitu merupakan metode membaca yang
digunakan atau diperuntukkan untuk anak prasekolah yang baru belajar membaca
atau mengenal huruf dengan prosedur huruf dibaca dalam wujud abjad. 2) Metode
kupas rangkai suku kata dan metode kata lembaga, yaitu merupakan metode membaca
yang digunakan atau diperuntukkan untuk anak prasekolah dengan prosedur
mengurai dan merangkai suku kata yang dibaca. 3) Metode kata, yaitu merupakan cara
membaca kata demi kata pada sebuah bacaan.
Cara belajar seorang anak sangat berbeda
dengan orang dewasa. Anak memerlukan media-media yang sesuai dengan jiwa
mereka. Dalam belajar anak memerlukan media yang menyenangkan agar mereka tidak
belajar dalam suasana tertekan. Media-media yang dapat digunakan adalah media
cerita, bernyanyi, dan bermain.
Sumber kepustakaan dari gagasan tertulis ini antara lain terdiri atas buku-buku yang relevan dengan tema penulisan, hasil
penelitian, dan data-data relevan lain yang didapat dari internet dan
wawancara. Kemudian dari sumber data tersebut dijadikan patokan untuk
menganalisis permasalahan yang diangkat dan dalam penarikan kesimpulan dan
rekomendasi.
Rata-rata metode-metode konvensional menggunakan cara orang dewasa ketika
mereka belajar yaitu menuntut anak untuk menghadap sebuah buku. Cara seperti
ini sangat tidak sesuai dengan kejiwaan anak, sehingga membuat anak merasa
jenuh. Akibatnya anak akan menganggap belajar sebagai sebuah beban bukan suatu
kesenangan. Tentu saja metode tersebut tidak efektif dan biasanya membutuhkan
waktu lama agar anak bisa membaca.
Sedangkan metode Rajabaca sangat sesuai dengan kejiwaan anak, karena
metode ini menggunakan media-media belajar yang sangat disukai anak yakni
bercerita, bermain dan bernyanyi. Metode Rajabaca menggunakan alat
peraga sehingga anak akan dibawa ke dalam situasi yang menyenangkan bukan
seperti metode konvensional yang menuntut mereka untuk memelototi sebuah buku.
Metode Rajabaca sebenarnya
merupakan metode yang mengajarkan membaca melalui pengenalan suku kata. Tetapi
berbeda dengan metode-metode yang lain, metode Rajabaca ini sangat mudah
dihafal oleh anak karena menggunakan titian kata. Menurut penemunya metode ini
terinspirasi oleh cara orang Jawa untuk mengenal huruf Jawa hanacaraka. Untuk mempermudah anak dalam menghafal titian kata
tersebut maka sebelumnya anak akan diajak untuk mendengarkan sebuah kisah. Di samping
bercerita metode ini menggunakan media bernyanyi dan bermain. Dengan demikian
metode ini sangat sesuai dengan jiwa anak.
Setelah dilakukan analisis dan sintesis dengan
menggunakan tahap-tahap yang sistematis dapat disimpulkan bahwa metode Rajabaca
sangat sesuai dengan kejiwaan anak sehingga sangat baik diterapkan untuk
belajar membaca bagi anak prasekolah. Berdasarkan tulisan ini maka disarankan
kepada para guru dan orang tua agar memilih metode Rajabaca untuk mengajarkan cara membaca pada anak
usia prasekolah
No comments:
Post a Comment